Selasa, 29 Maret 2011

Luka

Di sore hari yang indah , saya berjalan melintasi Mc.D dan saya melihat seorang anak kecil yang terjatuh (melalui karunia penglihatan), saat itu saya tidak mengerti sama sekali, dan tiba- tiba aku ada suara yang terdengar jelas di telinga dan penglihatan itu masih nyata saat itu, ya tentu saja saat itu saya terdiam dan berkata, BAPA apakah Engkau? Dia kemudian berbicara seperti inlah luka pada anak kecil itu, saat tahu ada luka pada kakinya yang di lakukan anak itu adalah terus menggaruk, tapi pada saat dia diam tangan itu akan gatal dan ada keinginan atau hasrat untuk menggaruknya sampai pada tingkat tersebut dia akan mengalami kepuasaan. Tetapi pada saat itu tangan itu harus di disiplin kan, dengan cara memukul tangan itu dan memberitahu kalau itu salah. Setelah itu saya melihat tangan yang sedang membersihkan luka tersebut dengan air, setelah itu di berikanlah obat dan selanjutnya di beri perban agar menutupi luka tersebut. Saya melihat perban itu di buka dan apa yang saya lihat luka itu kering dan membekas, dan sembuh. Saat itu BAPA berbicara bahwa luka itu memang sembuh tapi itu membekas bagi kakinya. Saya bertanya- tanya maksudnya apa? Sampai BAPA sendiri berkata bahwa, engkau tahan uji dan di saat itu saya tiba- tiba menangis di jalan saat mau mengambil angkot, dan saat itu aku di lihatkan pada emas, dan disitu saya sadar kalau saya mengalami pemurnian demi pemurnian. Saya hanya berkata terima kasih dan saat itu saya ingat akan anak rohani saya dan saya percaya bahwa inilah yang di namakan pemuridan dan saya mengingat kembali ayat firman yang saya pernah dapatkan pada saat saya akan memulai untuk memuridkan, satu hal yang saya pegang bahwa mereka adalah biji mata Tuhan.
BAPA..
Engkau membuatku terpesona

Tidak ada komentar:

Posting Komentar